Peta Konsep
A. Latar Belakang
Di dunia ada sekitar 500 juta jenis organisme. Organisme ini memiliki karakteristik yang beraneka ragam. Keragaman organisme ini kebutuhan sistem untuk mengenali dan mempelajarinya. Beberapa ahli biologi mencoba untuk menciptakan sebuah sistem untuk membuatnya lebih mudah untuk mengetahui dan belajar melalui cara mengelompokkan organisme. Klasifikasi adalah proses pengelompokan berdasarkan karakteristik tertentu.
Dengan munculnya peradaban manusia, terutama pengetahuan tentang manfaat makhluk hidup sebagai persediaan obat dan makanan, maka perlu untuk nama-nama yang lebih besar dari makhluk hidup. Kemudian klasifikasi diperlukan makhluk hidup berdasarkan pemikiran rasional. Sebagai contoh, klasifikasi berdasarkan persamaan karakteristik, cara hidup, di mana tinggal,
penyebaran lokal, dan sebagainya.
B. TujuanTujuan penulisan modul ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk studi lebih mendalam dan meninjau dari sistem klasifikasi makhluk hidup dan sejarah mereka.
2. Menambah pengetahuan penulis dalam bidang sistem klasifikasi.
3. Lebih lanjut mengembangkan diri melalui pembuatan makalah ini untuk penulis lebih terlatih dalam menulis.
4. Memenuhi tugas untuk menyelesaikan program klinis biologi.
Klasifikasi Makhluk Hidup
Makhluk hidup beragam spesies di seluruh dunia telah persamaan dan perbedaan karakteristik. Berdasarkan hal itu, makhluk hidup dapat digolong/diklasifikasikan oleh aturan tertentu. Proses pengaturan atau klasifikasi makhluk hidup dalam kategori kelompok dinilai disebut klasifikasi. Hasil klasifikasi dalam bentuk sistem klasifikasi. Artinya, sistem klasifikasi adalah suatu sistem yang dapat membuat lebih mudah untuk belajar dan mengenali makhluk hidup.
Khusus cabang ilmu biologi yang mempelajari makhluk hidup adalah pengelompokan taksonomi. Klasifikasi juga terus mengalami revisi, dari awal hanya 2 kerajaan, kini telah berkembang menjadi 6 kerajaan. Fungi Plantae dikeluarkan karena jamur heterotrofik, protista dihapus dari kerajaan Animalia, Plantae dan Fungi, Monera sekarang dibagi menjadi archaebacteria dan Eubacteria.
Dasar Klasifikasi
1. Berdasarkan persamaan dan perbedaan morfologi.
2. Berdasarkan kegunaannya bagi hidup manusia.
3. Berdasarkan ciri-ciri anatomi.
4. Berdasarkan ciri biokimia.
Tujuan Klasifikasi
1. Menyederhanakan objek supaya lebih mudah dipelajari.
2. Untuk mendesripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap jenis dan lebih mudah dikenali.
3. Mengelompkkan sesuai persamaan ciri.
4. Untuk mengetahui hubunga kekerabatan dan sejarah evolusi.
Manfaat Klasifikasi
1. Memudahkan dalam mempelajari organisme yang beranekaragam.
2. Dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antara organisme.
Tahap-Tahap Klasifikasi1. Pencandraan Sifat Makhluk Hidup
Pencandraan atau identifikasi adalah pengamatan karakteristik makhluk hidup. Hal-hal yang diamati meliputi morfologi, anatomi, fisiologi, kromosom, dan perilaku.
2. Pengelompokkan Makhluk Hidup
Pengelompokkan maksudnya mengelompokkan makhluk hidup sesuai persamaan ciri.
3. Pemberian Nama
Diberi nama untuk membantu kita dalam mengidentifikasi karakteristik sekelompok makhluk hidup dengan menggunakan tata nama Binomial Nomenklatur.
Sistem Tata Nama Binomial Nomenclature
Tata Nama Ganda (Binomial Nomenclature) adalah suatu cara dalam pemberian nama ilmiah bagi tumbuhan & hewan yang terdiri dari 2 kata (dalam bahasa latin) yang dicetuskan oleh Carolus Linnaeus.
Aturan Binomial Nomenclature
1. Terdiri dari dua kata dalam bahasa Latin atau bahasa asing yang dilatinkan.
2. Kata pertama menunjukkan nama genus dan kata kedua merupakan penunjuk spesies.
3. Cara penulisan kata pertama diawali dengan huruf besar, sedangkan nama penunjuk spesies dengan huruf kecil.
4. Apabila ditulis dengan cetak tegak maka harus digaris bawahi secara terpisah antar kata, sedangkan jika ditulis dengan cetak miring maka tidak digarisbawahi.
5. Apabila nama spesies terdiri dari lebih dari dua kata maka kata kedua dan seterusnya harus disatukan dan ditulis dengan tanda penghubung.
6. Nama penemu ditulis dengan awal huruf besar dan tidak digarisbawahi dan tidak dicetak miring.
Contoh penulisan nama ilmiah:
Kunci Determinasi
Kunci determinasi, juga disebut kunci dikotom digunakan untuk mencari nama hewan atau tumbuhan yang belum diketahui. Aturan dalam kunci determinasi adalah membandingkan ciri-ciri morfologi organisme yang berlawanan.
Contoh kunci dikotom yang menunjukkan klasifikasi 6 jenis daun:
Jenis Klasifikasi
1. Klasifikasi sistem alami => cara pengelompokan berdasarkan ciri morfologi, anatomi & fisiologi. Penganut klasifikasi ini adalah Aristoteles. Pengamatan dilakukan melalui mata telanjang dengan mengamati bentuk luar suatu makhluk hidup. Kelebihan sistem klasifikasi ini adalah identifikasinya yang mudah.pengelompokkan organisme yang kurang dikenal masih mungkin mengunakan sistem klasifikasi ini. Sistem ini juga relatif stabil dan tidak terpengaruh oleh perkembangan ilmu pengetahuan
2. Klasifikasi sistem filogeni => pengelompokan yang memperhatikan sejarah evolusi suatu makhluk hidup. Dicetuskan oleh Charles Darwin. Beliau juga mengaitkan antara klasifikasi dan evolusi. Kelebihan sistem ini adalah dapat diketahui adanya hubungan filogenik antarorganisme yang berada dalam satu kelompok.
Contoh:
Sistem filogeni tumbuhan
3. Klasifikasi sistem buatan => disebut juga klasifikasi sistem artifisial, pengelompokan berdasarkan persamaan ciri morfologi yg mudah dilihat (Carolus Linnaeus). Klasifikasi ini kurang teratur dan tidak disertai tata nama. Kelebihan sistem ini adalah semua orang dapat melakukan pengelompokkan makhluk hidup dengan menentukan sendiri aturan yang digunakan.
Tingkatan Takson
- Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil.
- Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dikelompokkan lagi dengan menghilangkan angggotanya yang berbeda lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi secara detail.
- Begitu seterusnya sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup.
- Tingkatan-tingkatan pengelompokan ke unit yang sama itu disebut takson, ilmunya Taksonomi.
- Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature. Pada tumbuhan, phylum
diganti menjadi divisi.
A. Latar Belakang
Di dunia ada sekitar 500 juta jenis organisme. Organisme ini memiliki karakteristik yang beraneka ragam. Keragaman organisme ini kebutuhan sistem untuk mengenali dan mempelajarinya. Beberapa ahli biologi mencoba untuk menciptakan sebuah sistem untuk membuatnya lebih mudah untuk mengetahui dan belajar melalui cara mengelompokkan organisme. Klasifikasi adalah proses pengelompokan berdasarkan karakteristik tertentu.
Dengan munculnya peradaban manusia, terutama pengetahuan tentang manfaat makhluk hidup sebagai persediaan obat dan makanan, maka perlu untuk nama-nama yang lebih besar dari makhluk hidup. Kemudian klasifikasi diperlukan makhluk hidup berdasarkan pemikiran rasional. Sebagai contoh, klasifikasi berdasarkan persamaan karakteristik, cara hidup, di mana tinggal,
penyebaran lokal, dan sebagainya.
B. TujuanTujuan penulisan modul ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk studi lebih mendalam dan meninjau dari sistem klasifikasi makhluk hidup dan sejarah mereka.
2. Menambah pengetahuan penulis dalam bidang sistem klasifikasi.
3. Lebih lanjut mengembangkan diri melalui pembuatan makalah ini untuk penulis lebih terlatih dalam menulis.
4. Memenuhi tugas untuk menyelesaikan program klinis biologi.
Klasifikasi Makhluk Hidup
Makhluk hidup beragam spesies di seluruh dunia telah persamaan dan perbedaan karakteristik. Berdasarkan hal itu, makhluk hidup dapat digolong/diklasifikasikan oleh aturan tertentu. Proses pengaturan atau klasifikasi makhluk hidup dalam kategori kelompok dinilai disebut klasifikasi. Hasil klasifikasi dalam bentuk sistem klasifikasi. Artinya, sistem klasifikasi adalah suatu sistem yang dapat membuat lebih mudah untuk belajar dan mengenali makhluk hidup.
Khusus cabang ilmu biologi yang mempelajari makhluk hidup adalah pengelompokan taksonomi. Klasifikasi juga terus mengalami revisi, dari awal hanya 2 kerajaan, kini telah berkembang menjadi 6 kerajaan. Fungi Plantae dikeluarkan karena jamur heterotrofik, protista dihapus dari kerajaan Animalia, Plantae dan Fungi, Monera sekarang dibagi menjadi archaebacteria dan Eubacteria.
Dasar Klasifikasi
1. Berdasarkan persamaan dan perbedaan morfologi.
2. Berdasarkan kegunaannya bagi hidup manusia.
3. Berdasarkan ciri-ciri anatomi.
4. Berdasarkan ciri biokimia.
Tujuan Klasifikasi
1. Menyederhanakan objek supaya lebih mudah dipelajari.
2. Untuk mendesripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap jenis dan lebih mudah dikenali.
3. Mengelompkkan sesuai persamaan ciri.
4. Untuk mengetahui hubunga kekerabatan dan sejarah evolusi.
Manfaat Klasifikasi
1. Memudahkan dalam mempelajari organisme yang beranekaragam.
2. Dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antara organisme.
Tahap-Tahap Klasifikasi1. Pencandraan Sifat Makhluk Hidup
Pencandraan atau identifikasi adalah pengamatan karakteristik makhluk hidup. Hal-hal yang diamati meliputi morfologi, anatomi, fisiologi, kromosom, dan perilaku.
2. Pengelompokkan Makhluk Hidup
Pengelompokkan maksudnya mengelompokkan makhluk hidup sesuai persamaan ciri.
3. Pemberian Nama
Diberi nama untuk membantu kita dalam mengidentifikasi karakteristik sekelompok makhluk hidup dengan menggunakan tata nama Binomial Nomenklatur.
Sistem Tata Nama Binomial Nomenclature
Tata Nama Ganda (Binomial Nomenclature) adalah suatu cara dalam pemberian nama ilmiah bagi tumbuhan & hewan yang terdiri dari 2 kata (dalam bahasa latin) yang dicetuskan oleh Carolus Linnaeus.
Aturan Binomial Nomenclature
1. Terdiri dari dua kata dalam bahasa Latin atau bahasa asing yang dilatinkan.
2. Kata pertama menunjukkan nama genus dan kata kedua merupakan penunjuk spesies.
3. Cara penulisan kata pertama diawali dengan huruf besar, sedangkan nama penunjuk spesies dengan huruf kecil.
4. Apabila ditulis dengan cetak tegak maka harus digaris bawahi secara terpisah antar kata, sedangkan jika ditulis dengan cetak miring maka tidak digarisbawahi.
5. Apabila nama spesies terdiri dari lebih dari dua kata maka kata kedua dan seterusnya harus disatukan dan ditulis dengan tanda penghubung.
6. Nama penemu ditulis dengan awal huruf besar dan tidak digarisbawahi dan tidak dicetak miring.
Contoh penulisan nama ilmiah:
Kunci Determinasi
Kunci determinasi, juga disebut kunci dikotom digunakan untuk mencari nama hewan atau tumbuhan yang belum diketahui. Aturan dalam kunci determinasi adalah membandingkan ciri-ciri morfologi organisme yang berlawanan.
Contoh kunci dikotom yang menunjukkan klasifikasi 6 jenis daun:
Jenis Klasifikasi
1. Klasifikasi sistem alami => cara pengelompokan berdasarkan ciri morfologi, anatomi & fisiologi. Penganut klasifikasi ini adalah Aristoteles. Pengamatan dilakukan melalui mata telanjang dengan mengamati bentuk luar suatu makhluk hidup. Kelebihan sistem klasifikasi ini adalah identifikasinya yang mudah.pengelompokkan organisme yang kurang dikenal masih mungkin mengunakan sistem klasifikasi ini. Sistem ini juga relatif stabil dan tidak terpengaruh oleh perkembangan ilmu pengetahuan
2. Klasifikasi sistem filogeni => pengelompokan yang memperhatikan sejarah evolusi suatu makhluk hidup. Dicetuskan oleh Charles Darwin. Beliau juga mengaitkan antara klasifikasi dan evolusi. Kelebihan sistem ini adalah dapat diketahui adanya hubungan filogenik antarorganisme yang berada dalam satu kelompok.
Contoh:
Sistem filogeni tumbuhan
3. Klasifikasi sistem buatan => disebut juga klasifikasi sistem artifisial, pengelompokan berdasarkan persamaan ciri morfologi yg mudah dilihat (Carolus Linnaeus). Klasifikasi ini kurang teratur dan tidak disertai tata nama. Kelebihan sistem ini adalah semua orang dapat melakukan pengelompokkan makhluk hidup dengan menentukan sendiri aturan yang digunakan.
Tingkatan Takson
- Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil.
- Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dikelompokkan lagi dengan menghilangkan angggotanya yang berbeda lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi secara detail.
- Begitu seterusnya sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup.
- Tingkatan-tingkatan pengelompokan ke unit yang sama itu disebut takson, ilmunya Taksonomi.
- Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature. Pada tumbuhan, phylum
diganti menjadi divisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar