Rabu, 28 Oktober 2015

Sistem Ekskresi

Hai biologi lovers. Di sini aku akan memberi materi mengenai Sistem Ekskresi Pada Manusia, langsung aja ya biggrin 
Terlebih dahulu kita bahas mengenai macam-macam proses pengeluaran yang terjadi dalam tubuh kita:
1). Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan (fases). Organ yang melakukan proses ini disebut anus.
2). Sekresi, yaitu proses pengeluaran zat yang berupa getah dari suatu kelenjar. Contohnya: kelenjar ludah (mengeluarkan air ludah), hati (mengeluarkan getah empedu).
3). Ekskresi, yaitu proses pengeluaran zat sisa metabolisme.
Perbedaan antara sekresi dan ekskresi yaitu terletak pada zat yang dikeluarkan, sekresi mengeluarkan getah yang dapat digunakan untuk tubuh, sedangkan ekskresi mengeluarkan zat sisa yang tidak digunakan lagi oleh tubuh.
Sebelumnya sudah saya jelaskan mengenai pengertian ekskresi, nah sekarang kita bahas mengenai organ-organ yang berperan dalam proses ekskresi, yaitu:
1). Ginjal/ren
Ginjal berbentuk seperti biji kacang merah. Panjangnya sekitar 10 cm dan memiliki berat sekitar 170 gr. Ginjal terletak di dalam rongga perut. Ginjal berjumlah 2 buah dan berwarna merah keunguan. Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal bagian kanan. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan sisa metabolisme, membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, dan mengatur keseimbangan air dan garam di dalam darah.
A. Bagian-bagian ginjal:
a. Kulit ginjal/korteks
Pada korteks terdapat jutaan nefron. Nefron tersusun atas badan malphigi dan saluran panjang berkelok-kelok yang disebut tubulus. Badan malphigi tersusun dari glomerulus dan kapsula bowman/simpai bowman. Glomerulus merupakan untaian pembuluh darah kapiler tempat darah disaring. Glomerulus dikelilingi oleh kapsula bowman.
b. Sumsum ginjal/medula
Pada bagian ini terjadi proses penyaringan kembali (reabsorbsi) terhadap zat yang masih dapat digunakan oleh tubuh.
c. Rongga ginjal/pelvis
Bagian ini berfungsi sebagai penampung urine sementara untuk disalurkan ke kandung kemih melalui ureter, lalu dikeluarkan melalui uretra.

B. Proses atau Tahapan Pembentukan Urine
a. Proses Filtrasi (Penyaringan)
Darah yang mengandung sisa-sisa metabolisme masuk ke ginjal melalui arteri ginjal/arteri renalis, kemudian disaring di badan malphigi. Filtrat (hasil saringan) dari glomerulus dan kapsula bowman disebut urine primer yang masih mengandung air, glukosa, asam amino, dan garam mineral.
b. Proses Reabsorbsi (Penyerapan Kembali)
Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Dalam proses ini hampir semua gula, vitamin, asam amino, ion, dan air diserap kembali. Zat-zat yang masih berguna dimasukkan kembali ke dalam pembuluh darah. Hasil reabsorbsi berupa urine sekunder yang mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu (bilirubin dan biliverdin) yang memberi warna dan bau pada urine.
c. Augmentasi
Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal, pada proses ini terjadi penambahan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan beberapa obat (jika meminum obat) ke dalam urine sekunder. Setelah ini urine akan disalurkan ke rongga ginjal melalui tubulus kontortus kolektivus dan menjadi urine yang sebenarnya, kemudian dialirkan ke kandung kemih melalui ureter dan keluar melalui uretra.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeluaran urine:
1). Banyaknya air yang diminum
2). Suhu lingkungan, semakin rendah suhunya, maka akan semakin sering kencing dan tidak mengeluarkan keringat dan semakin tinggi suhunya, maka tidak akan sering kencing malah mengeluarkan keringan.
3). Banyaknya hormin ADH (antidiuretika hormon). Hormon ini berfungsi dalam proses reabsorbsi pada tubulus kontortus proksimal.
2). Kulit
Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi, pelindung tubuh, mencegah masuknya kuman penyakit, mengatue suhu tubuh, dan menjaga pengeluaran air agar tidak berlebihan.
A. Lapisan-Lapisan Kulit
a. Kulit Ari (Epidermis)
Kulit ari tersusun dari:
- Stratum korneum/lapisan tanduk
Lapisan ini berada pada bagian paling luar, lapisan ini merupakan jaringan mati yang sering mengelupas. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi sel-sel di bawahnya dan mencegah kuman masuk.
- Stratum granulosum/malphigi
Lapisan ini terletak di bawah lapisan tanduk. Pada lapisan ini terdapat pigmen melanin yang berfungsi untuk memberi warna kulit dan melindungi kulit dari cahaya matahari (sinar ultraviolet)
- Stratum germinativum
Lapisan ini terdiri dari sel-sel baru yang terus membelah.
b. Kulit Jangat (Dermis)
Dalam lapisan ini terdapat pembuluh darah, kelenjar keringat (grandula sudorifera), kelenjar minyak (grandula sebassea) yang berfungsi untuk meminyaki kulit agar tidak kering, dan kantung rambut. Selain itu juga ada ujung-ujung saraf indera yang terdiri atas ujung saraf dingin (krausse), tekanan (paccini), panas (ruffini), dan sentuhan (meissner).
c. Jaringan Bawah Kulit (Subkutan)
Pada lapisan ini terdapat jaringan lemak (adiposa). Jaringan lemak ini berfungsi untuk menumpuk lemak sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.
3). Paru-paru
Selain sebagai alat pernapasan, paru-paru juga termasuk alat ekskresi. Zat ekskritnya berupa CO2 (karbondioksida) dan H2O (uap air). Pada proses respirasi, oksigen masuk ke alveolus kemudian diikat oleh eritrosit (sel darah merah) menuju jaringan. Pada jaringan, setelah melepas oksigen, eritrosit mengikat karbondioksida hasil sisa metabolisme kemudian dibawa ke paru-paru untuk dibuang bersama air dalam bentuk uap air.
4). Hati (Hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dan terletak di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma, berwarna merah. Hati mengeluarkan cairan empedu yang berwarna kehijauan, rasanya pahit, pHnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, dan zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin). Zat warna empedu diubah oleh bakteri E.coli menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat untuk memberi warna urine dan fases. Sisa-sisa pencernaan protein yang berupa urea dibentuk di dalam hati. Urea kemudian dibawa oleh darah dan kemudian masuk ke dalam ginjal. Akhirnya dari ginjal dikeluarkan bersama-sama dengan urine.
Fungsi hati:
* Sebagai tempat menyimpan gula dalam bentuk glikogen
* Sebagai tempat pembentukan dan pembongkaran protein
* Sebagai tempat untuk merombak sel darah merah yang rusak
* Tempat untuk membuat vitamin A dan provitamin A