हिन्दी भाषा को जानने का (Knowing Hindi)
Kata “Hindi” dalam Aksara Devanagari
Dituturkan di : India, Komunitas di Afrika Selatan, Amerika Serikat, Kanada, Nepal.
Jumlah penutur : 180 juta (1991)
Rumpun bahasa : Indo-Eropa, Indo-Iran Indo-Arya, Wilayah tengah , Hindi Barat,
Khariboli, Hindustani.
Sistem penulisan : Devanagari
Status resmi : Bahasa resmi di India
Diregulasi oleh : Central Hindi Directorate (India)
Kode-kode bahasa : ISO 639-1 Hi
ISO 639-2 hin
ISO 639-3 hin
Linguist List hin-hin
Linguasphere 59-AAF-qf
- A. PENDAHULUAN
Jika di banyak suku di Indonesia mengenal aksara HANACARAKA –
cacarakaan dalam bahasa Sunda- seperti tertulis pada banyak naskah kuno
berbahasa Jawa, Sunda, Makasar,Melayu, dan lain-lain, maka aksara
Devanagari देवनागरी adalah akar dari aksara kuno yang kita kenal itu.
Bahasa Hindi dan Sanskrit biasanya ditulis dengan Devanagari देवनागरी.
Penulisan secara huruf ABC seperti yang sering kita lihat dalam
penulisan judul film Bollywood itu hanyalah upaya penyalinan Devanagari
देवनागरी untuk mempermudah pengucapan.
Secara etimologi, Devanagari देवनागरी terdiri dari kata
deva berarti dewa dan
nagari
berarti tempat/kota.Secara tidak langsung ini menunjukkan aksara yang
merupakan bagian dari budaya. Yang patut diperhatikan dalam penulisan
Devanagari देवनागरी adalah bahwa setiap huruf menggantung di atas garis.
Bagi yang pernah belajar aksara HANACARAKA di SD dan SMP tentunya masih
ingat penulisan aksara HANACARAKA juga menggantung di garis.
perhatikan bagaimana penulisan setiap huruf menggantung pada “garis
merah”. Penulisan aksara ini juga mengikuti kaidah dari kiri ke kanan
tidak seperti kaidah penulisan bahasa Urdu atau Arab yang dari kanan ke
kiri.
Ada yang perlu diingat juga bahwa Devanagari देवनागरी merupakan
aksara yang fonetis. Artinya setiap aksara hanya memiliki satu
pengucapan. Hal ini berbeda dengan huruf dalam bahasa Inggris yang tidak
fonetis. Contohnya
City (siti) dan
Car (kar)
adalah dua kata dalam bahasa Inggris yang dimulai dengan huruf “C” akan tetapi diucapkan secara berlainan.
Devanagari juga mempunyai komponen
alphabetic dan
syllabic. Alphabetic artinya dalam Devanagari terdapat aksara yang berdiri seperti huruf tunggal misalkan अ
a , इ
i ,
dsb.
Sedangkan
syllabic artinya terdapat aksara yang merupakan suku kata semisal क
ka, ब
ba, dsb.
Secara keseluruhan ada 49 aksara devanagari dasar yang terbagi atas vokal dan konsonan.
Saat mempelajari aksara ini, kita akan mempelajari bagaimana penulisan
vokal saat berdiri sendiri dan saat bergabung dengan konsonan kemudiaan
saat konsonan diletakkan sebagai akhiran dari suku kata.
Namun belajar bahasa sama seperti kita belajar berenang, tidak cukup kita membaca teori renang tapi harus juga berani
nyebur ke
kolam renang. Di sini bukan berarti harus ke India untuk bisa
mempraktikkan bahasa Hindi, sambil nonton film Bollywood pun bisa.
1. SEJARAH BAHASA HINDI
Bahasa Hindi bisa disebut sebagai bahasa ke-4 yang paling
banyak digunakan di dunia setelah bahasa Cina, Inggris, dan Spanyol
dengan lebih dari 500 miliar penggunanya. Bahasa nasional India ini
umumnya dipakai oleh orang-orang India bagian utara dan tentunya
komunitas India di seluruh dunia. Bahasa Hindi sangat dekat hubungannya
dengan bahasa Urdu (bahasa nasional Pakistan), Bengali, Gujarati, dan
Punjabi.
Hindi pada mulanya digunakan oleh kebanyakan penduduk India Utara
atau Madhyadesa dan Hindavi atau Hindui adalah istilah yang umum dipakai
pada masa itu. Ketika dialek Bakha mulai berkembang, India Utara
menghadapi serangan dari utara, utamanya dari kesultanan Mughal dan
pemukimannya di India. Di sinilah situasi mulai membingungkan, para
penyerbu tersebut berbahasa ibu Turki, sedangkan untuk bahasa keagamaan
adalah bahasa Arab, dan bahasa resmi pemerintahan serta kesusasteraan
adalah bahasa Persia.
Masyarakat Madhyadesa saat itu sudah mengembangkan bahasa Brajbhasa
dan bahasa Awadhi, Dingal dan Maithili. Bahasa Khariboli yang tidak
dipakai untuk transaksi resmi maupun kesenian, digunakan untuk skala
komunikasi yang lebih luas. Status Khariboli sebagai bahasa resmi
ditetapkan pertama kali di Golkunda (saat ini bernama Bijapur dan
Hyderabad, Andhra Pradesh serta Karnataka) oleh para penguasa Muslim dan
ulama di India Selatan menggunakannya untuk tujuan intelektual.
Akhirnya muncullah istilah
zaban-e Hind yang kemudian dinamai Dakhini.
Beberapa cendekiawan berpendapat bahwa bahasa Hindi muncul sebagai
akibat interaksi antara penduduk asli dan para penyerbu Muslim. Bahasa
campuran ini tidak digunakan sebagai bahasa resmi dan disebut
zaban-I-Urdu-e-mualla
(bahasa tenda) yang kemudian disebut Urdu atau Rekhta. Pada masa itu
unsur Bakha dalam bahasa Hindavi banyak diganti dengan kosakata-kosakata
dari bahasa Persia. Istilah ‘Urdu’ baru terdengar setelah 500 tahun
penyerbuan Muslim ke India Utara.
Pada saat Inggris mulai berkuasa di India, terdapat jurang yang
sangat tajam antara dua bentuk verbal tersebut, yakni Hindustani dan
Urdu. Hal inilah yang mendorong Gilchrist mendeskripsikan adanya tiga
varian yang berbeda, yakni:
- Bahasa tinggi atau gaya Persia
- Bahasa menengah
- Bahasa rakyat (Hindavi)
Mahatma Gandhi menyadari propaganda yang dibuat Inggris untuk
membesar-besarkan masalah itu khususnya dikotomi Hindi-Urdu. Dia
kemudian membuat konsep bahasa persatuan, setelah menerima Hindustani
sebagai varian non-formal, dengan Hindi memakai huruf Devanagari dan
Urdu dengan huruf Arab-Persia. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya,
para cendekiawan bahasa memasukkan berbagai kosakata yang berakar dari
Bahasa Sanskerta, dan akibatnya bahasa Hindi dan bahasa Urdu semakin jauh persamaannya.
Para ahli bahasa menyebut bahasa Hindi sebagai keluarga bahasa
Indo-Eropa. Tentunya bahasa Inggris juga termasuk keluarga ini juga,
tapi bukan berarti kedua bahasa ini sama. Bahasa Hindi berasal dari
bahasa Sanskrit dengan hurufnya disebut
Devanagari [देवनागरी].
- 1. INTRODUCE TO HINDI LANGUAGE
Bahasa Hindi adalah bahasa resmi di
India selain
bahasa Inggris, dan bahasa ini merupakan salah satu bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia setelah
bahasa Tionghoa dan
bahasa Inggris. Bahasa ini merupakan saudara kembar
bahasa Urdu. Bahasa Hindi menjadi bahasa nasional
India selain
bahasa Inggris. Disamping itu menjadi bahasa resmi di negara bagian
Himachal Pradesh,
New Delhi,
Haryana,
Uttar Pradesh,
Chandigarh,
Bihar,
Madhya Pradesh dan
Rajashtan. Disamping itu, juga dipakai luas di kota
Bombai dan
Hyderabad.
Sekitar 180 juta orang India menganggap bahasa Hindi sebagai bahasa
ibunya, sedangkan 300 juta lainnya menggunakannya sebagai bahasa kedua
atau kesekian. Bahasa Hindi juga tersebar di beberapa negara diluar
India, seperti di AS (100.000 jiwa), Mauritius (685.170 jiwa), Afrika
Selatan (890.292), Yaman (232.760 jiwa), Uganda (147.000 jiwa),
Singapura (5.000 jiwa), Selandia Baru (20.000 jiwa), dan Jerman (30.000
jiwa). Selain itu banyak penutur bahasa Hindi yang tinggal di
negara-negara seperti :
Fiji,
Nepal,
Suriname,
Trinidad & Tobago,
Guyana dan
Uni Emirat Arab.
Bahasa Hindi makin populer dengan makin tenarnya film-film
Bollywood. Bollywood kini semakin diakui di dunia internasional dan bahkan mampu menembus pasar dunia barat. Aksara
Devanagari digunakan sebagai abjad resmi dalam penulisan bahasa Hindi.
Namaste
[hello dalam bahasa Hindi]
नमस्त
Sekarang banyak sarana yang bisa kita manfaatkan untuk
belajar bahasa seperti melalui nonton film Bollywood, mendengarkan
lagu-lagunya, atau mampir ke
chat room untuk ngobrol sama native speaker para Hindi chatter, atau banyak juga web-web belajar bahasa Hindi lain seperti
BBC hindi atau मुखपृष्ठ – Wikipedia Hindi.
Bagi kita yang terbiasa dengan bahasa Indonesia, untuk belajar bahasa
Hindi tidak terlalu sulit karena pengucapan kata adalah sama dengan
tulisan. Bahkan beberapa kata dalam bahasa Hindi sudah sangat familiar
di telinga kita dan memiliki arti yang sama dalam pengertian bahasa
Indonesia dan bahasa Jawa seperti
devi (dewi), duniya (dunia), maaf (maaf), dsb. Hanya kemungkinan agak membingungkan adalah adanya pembedaan gender dan susunan kalimat yang berbeda dalam bahasa Hindi.
- 1. AKSARA
- 1. Chapter 1 – Huruf A dan AA
Huruf Hindi biasa disebut
sanskrit atau
devanagari.
Sama kayak huruf latin yang biasa kita pake, ada huruf vokal, dan ada
juga huruf konsonan. Untuk sekarang, mari mengenal huruf vokal.
Huruf vokal hindi pertama yang harus kita tahu adalah huruf
A. Cara pengejaannya seperti biasa, seperti “
ap
a“, “
ay
am”, dan lain lain. Untuk kasus huruf vokal,
letak huruf vokal tersebut di dalam satu kata akan berpengaruh terhadap
bentuk
huruf vokal yang bersangkutan. Istilahnya, ada huruf kecil dan huruf
besar (kapital). Bentuk huruf A अ merupakan bentuk huruf kapital,
alias terletak di awal kata.
Jadi huruf A jika terletak di tengah kata tidak kelihatan, yang
kelihatan hanya huruf konsonannya saja. Pada dasarnya huruf konsonan
Hindi itu bukan B, C, D… melainkan Ba, Ca, Da, dan seterusnya. Jadi
dalam tiap konsonan itu sudah ada vokal A yang menempel di belakangnya,
sehingga tidak perlu lagi menambahkan huruf A kecil jika akan menulis
Ba, Ca, Da, dst.
Contoh:
Apa = अप
(penulisannya cuma perlu memakai huruf A अ dan Pa प)
Aba = अब
(penulisannya cuma perlu memakai huruf A अ dan Ba ब)
Garis vertikal di huruf प dan ब merupakan huruf A yang sudah langsung
menempel ke huruf konsonan, jadi tidak perlu ditambahkan bentuk apa-apa
lagi kalau butuh huruf A dibelakang suatu huruf konsonan.
Huruf kedua adalah
AA. Cara mengucapkannya sama seperti huruf A biasa, namun dibacanya lebih lama/lebih panjang, seperti : “M
aa aku berangkat dulu y
aa…”
Bentuk आ ini adalah bentuk huruf kapital untuk AA. Sedangkan untuk
huruf kecilnya, bentuk huruf आ tersebut akan berubah menjadi: Lingkaran
dengan garis putus-putus di sebelah kiri itu nantinya bisa diganti
konsonan apa aja, sesuai kebutuhan. Huruf AA nya adalah garis vertikal
di sebelah kiri.
Tiap konsonan sudah punya satu huruf A yang menempel di badannya,
jadi jika mau vokalnya jadi AA, maka tambah lagi satu huruf A lagi atau
tambah lagi satu garis vertikal saja, karena si konsonan sendiri sudah
punya satu garis vertikal.
Contoh:
Aapaa = आपा
(penulisannya memakai huruf AA आ dan Pa प dan Aa kecil ा)
Aabaa = आबा
(penulisannya memakai huruf AA आ dan Ba ब dan Aa kecil ा)
- 1. Chapter 2 – Huruf I dan II
Huruf I, bentuknya mirip huruf S. Cara bacanya sama seperti jika membaca huruf I di Bahasa Indonesia.Contohnya :
ikan, as
in. Bentuk diatas itu adalah bentuk huruf I kapital, atau jika berada di awal kata. Huruf kecilnya adalah contoh :
Iba = इब
(huruf I terletak di awal kata)
Abi = अबि
(huruf I terletak di tengah kata)
Di contoh pertama, huruf I nya terletak di awal kata yaitu i-ba. Jadi cara penulisannya dengan menulis huruf I kapital
इ ditambah huruf Ba
ब.
Di contoh kedua, huruf I terletak di tengah kata, jadi kita tidak menggunakan bentuk इ, melainkan bentuk
ि.
Karena konsonan yang dipakai adalah huruf Ba ब, maka lingkaran
putus-putus nya diganti dengan huruf ब tersebut, sehingga jadilah
बि.
Huruf selanjutnya adalah huruf II, cara bacanya seperti: “iiiih” Cara
tulis di awal kata (kapital) dan kalo hurufnya berdiri sendiri seperti
diatas, hanya beda jika sudah terletak di tengah kata.
di huruf II, garis vertikalnya ditaro
di belakang huruf konsonan dan topinya dari huruf II, maju melengkung ke depan, ke bagian atas huruf konsonannya.Contoh:
iiba = ईब
(huruf I terletak di awal kata)
abii = अबी
(huruf I terletak di tengah kata)
- 2. CHAPTER 3 – HURUF U DAN UU
Huruf U. Penucapannya sama dengan huruf U seperti biasa, contonya : s
um
ur, pal
u. Perlu diingat bahwa huruf
vokal di tulisan sanskrit itu berbeda letak hurufnya, beda juga bentuk
hurufnya dikenal dengan istilahnya kapital dan non kapital. Huruf U
berbentuk उ diatas itu adalah huruf kapitalnya dan terletak di awal
kata. Jika huruf उ (U) nya udah terletak di tengah kata, maka lingkaran
putus-putus itu diganti dengan konsonan. Jadi garis putus-putus diatas
itu hanya perwakilan konsonan yang bebas digunakan sesuai kebutuhan
nantinya. Intinya adalah bentuk seperti KOMA di bawah lingkaran
putus-putus diatas adalah huruf U. Contohnya aja ya huruf U yang
terletak setelah huruf lainnya:
कु = KU
कुकु = KUKU
उकु = UKU
U pertama menggunakan bentuk उ, karena terletak di awal kata.
Sedangkan U kedua terletak setelah huruf lain, sehingga bentuknya
menjadi bentuk ु (koma di bawah konsonannya). Oleh karena konsonan yang
digunakan adalah huruf K, maka KU ditulis menjadi कु.
adalah huruf UU. cara bacanya sama seperti huruf U, hanya agak
dipanjangkan atau dibaca lebih lama, sekitar dua ketukan. Contohnya :
“Ib
uuu…”. Untuk huruf UU yang terletak di tengah kata, bentuknya akan berubah menjadi , contohnya :
मू = MUU
सू = SUU
लू = LUU
कू = KUU
- 1. Chapter 2 – Huruf I dan II
Huruf I, bentuknya mirip huruf S. Cara bacanya sama seperti jika membaca huruf I di Bahasa Indonesia.Contohnya :
ikan, as
in. Bentuk diatas itu adalah bentuk huruf I kapital, atau jika berada di awal kata. Huruf kecilnya adalah contoh :
Iba = इब
(huruf I terletak di awal kata)
Abi = अबि
(huruf I terletak di tengah kata)
Di contoh pertama, huruf I nya terletak di awal kata yaitu i-ba. Jadi cara penulisannya dengan menulis huruf I kapital
इ ditambah huruf Ba
ब.
Di contoh kedua, huruf I terletak di tengah kata, jadi kita tidak menggunakan bentuk इ, melainkan bentuk
ि.
Karena konsonan yang dipakai adalah huruf Ba ब, maka lingkaran
putus-putus nya diganti dengan huruf ब tersebut, sehingga jadilah
बि.
Huruf selanjutnya adalah huruf II, cara bacanya seperti: “iiiih” Cara
tulis di awal kata (kapital) dan kalo hurufnya berdiri sendiri seperti
diatas, hanya beda jika sudah terletak di tengah kata.
di huruf II, garis vertikalnya ditaro
di belakang huruf konsonan dan topinya dari huruf II, maju melengkung ke depan, ke bagian atas huruf konsonannya.Contoh:
iiba = ईब
(huruf I terletak di awal kata)
abii = अबी
(huruf I terletak di tengah kata)
- 2. CHAPTER 3 – HURUF U DAN UU
Huruf U. Penucapannya sama dengan huruf U seperti biasa, contonya : s
um
ur, pal
u. Perlu diingat bahwa huruf
vokal di tulisan sanskrit itu berbeda letak hurufnya, beda juga bentuk
hurufnya dikenal dengan istilahnya kapital dan non kapital. Huruf U
berbentuk उ diatas itu adalah huruf kapitalnya dan terletak di awal
kata. Jika huruf उ (U) nya udah terletak di tengah kata, maka lingkaran
putus-putus itu diganti dengan konsonan. Jadi garis putus-putus diatas
itu hanya perwakilan konsonan yang bebas digunakan sesuai kebutuhan
nantinya. Intinya adalah bentuk seperti KOMA di bawah lingkaran
putus-putus diatas adalah huruf U. Contohnya aja ya huruf U yang
terletak setelah huruf lainnya:
कु = KU
कुकु = KUKU
उकु = UKU
U pertama menggunakan bentuk उ, karena terletak di awal kata.
Sedangkan U kedua terletak setelah huruf lain, sehingga bentuknya
menjadi bentuk ु (koma di bawah konsonannya). Oleh karena konsonan yang
digunakan adalah huruf K, maka KU ditulis menjadi कु.
adalah huruf UU. cara bacanya sama seperti huruf U, hanya agak
dipanjangkan atau dibaca lebih lama, sekitar dua ketukan. Contohnya :
“Ib
uuu…”. Untuk huruf UU yang terletak di tengah kata, bentuknya akan berubah menjadi , contohnya :
मू = MUU
सू = SUU
लू = LUU
कू = KUU
- 1. CHAPTER 4 – HURUF E & AI
Huruf E, cara mengucapkannya sama seperti bunyi e di kata-kata;
kar
et, cop
et, bus
et,
emb
er. Seperti biasa, huruf ए ini merupakan bentuk huruf kapital (terletak di awal kata).
Untuk bentuk huruf kecil (terletak di tengah kata), bentuknya akan berubah menjadi: contoh di awal kata :
एका = Ekaa
एक = Eka / Ek
Contoh di tengah kata :
मे = Me
ने = Ne
के = Ke
ते = Te
हे = He
Huruf AI, cara membacanya sama sekali bukan seperti contoh: “h
ai, apa kabar?” namun
cara membaca huruf ऐ adalah “h
ei, apa kabar?”. Jadi, huruf A di AI ini
bukan dibaca seperti A, tapi dibaca
seperti E.’
Untuk huruf ऐ yang berada di tengah kata, bentuknya otomatis juga berubah menjadi: , contoh di awal kata :
ऐका = Aikaa (baca:Eikaa)
ऐक = Aika / Ek (baca:Eika/Eik)
Untuk yang terletak di tengah kata:
मै= Mai (dibaca : Mei)
नै = Nai (dibaca : Nei)
कै = Kai (dibaca : Kei)
है = Hai (dibaca : Hai)
- 2. CHAPTER 5 – HURUF O DAN AU
Huruf O, cara pengucapannya sama seperti huruf O di kata b
ola, s
ot
o, p
ot
ong, dll.
Untuk huruf O kecil, atau yang terletak di tengah kata, bentuknya berubah menjadi:
Contoh: ओबम = Obama
बोल = Bola
Huruf AU, cara bacanya adalah mirip huruf A di kata sh
alat.
Jadi O nya nggak terlalu tebel kayak pas kita bilang “potong” atau “obor”.
Bunyinya tetap mirip O, tapi lebih ringan.
Untuk huruf AU kecil, bentuknya juga mirip banget sama O kecil, yaitu contoh : और =
Aur = Dan
कौन = Kaun = Siapa
Catatan :
Perbedaannya:
Huruf E े kecil itu, tanduknya terletak tepat di atas konsonan.
Huruf O ो kecil itu, tanduknya terletak di atas garis vertikal yang mengikuti konsonan.
Perbedaannya:
Huruf AI ै kecil itu, kedua tanduknya terletak tepat di atas konsonan.
Huruf AU ौ kecil itu, kedua tanduknya terletak di atas garis vertikal yang mengikuti konsonan.